Kamis, 06 April 2017

Somad Dan Rohim Bertemu Kembali Sejak 4 Tahun Berpisah (Kisah Gay Indonesia Era 80an) #4

Berbeda dengan Somad, kehidupan Rohim ternyata lebih beruntung. Setelah dirinya pulang kampung di desa Waru Timur Pamekasan, rumah orang tuanya. Setelah lumayan lama menganggur akhirnya ia mencoba keberuntungan menjadi penunggang kerapan sapi saat lomba 17 Agustus-an. Kemeriahan tradisi karapan sapi sangat riuh saat itu. Beberapa pemuda lokal saling unjuk aksi menunggang dua ekor sapi yang melaju kencang di atas hamparan sawah yang usai dibajak. Diantara pemuda-pemuda Madura tersebut salah satu penunggangnya adalah Rohim. 

Rohim memenangkan pertandingan lomba karapan sapi pada 17 Agustusan tersebut. Semua bersorak saat Rohim menungganginya dengan gagahnya. Termasuk Umi gadis desa 17 tahun putri perawan Haji Toha yang ternyata sudah lama menaruh perasaan kepada Rohim. Haji Toha sangat bangga dengan penampilan Rohim yang sangat gagah menunggang 2 ekor sapi jantan miliknya. Sebelumnya ia sudah mendeklarasikan sayembara di podium perlombaan di tepi sawah. Haji Toha membuat sayembara di awal pertandingan, bahwa siapapun yang memenangkan pertandingan akan dijodohkan dengan Umi putri keempatnya. Seluruh peserta tepuk tangan sambil bersuit-suit. 

Visi Rohim bukan untuk menjadikan Umi sebagai calon istrinya, namun ia memang menginginkan memenangkan pertandingan untuk menjadi juara kerapan sapi yang sangat dibanggakannya. Namun ketika mendengar sayembara dari Haji Toha, ia tak masalah dijodohkan dengan Umi. Sepertinya orang tua Rohim juga setuju dapat berbesan dengan Haji Toha.

Setelah tahu pemenang kerapan sapi, Haji Toha sangat bangga kepada Rohim dan ia menginginkan Rohim bisa menjadi suami untuk anaknya. Haji Toha tidak mempermasalahkan bagaimana kondisi perekonomian keluarga Rohim yang miskin, karena di desa Waru memang masyarakatnya mayoritas masih miskin. Namun di mata Haji Toha, Rohim adalah lelaki sejati yang dapat memacu 2 ekor sapi jantan dengan gagah dan suatu saat Rohim pasti akan sukses jika dapat menekuni bakat terpendamnya. Apalagi Umi putri gadisnya juga tampak menyukai Rohim.

"Wah benar-benar hebat pemuda itu, bagaimana pendapatmu Mi?" Tanya Haji Toha kepada Umi yang duduk di atas podium.

"Mas Rohim memang gagah Bah! Umi kagum melihatnya." Ujar Umi malu-malu.

"Apa kamu mau Abah kenalkan kamu dengan Rohim?" 

"Hmmm mau Bah..." ujar Umi semakin malu dengan suara lembutnya.

Usai melakukan perayaan kemenangan, Rohim dipersilahkan menaiki podium bersama Haji Toha. Haji Toha tak henti-hentinya memuji-muji kehebatan Rohim dari atas podium. Kali ini Haji Toha dengan ikhlas mempersilakan Rohim untuk berkenalan dengan Umi yang duduk di kursi kayu dengan dudukan terbuat dari spons di atas podium. Rohim menghampiri Umi malu malu, begitu pula dengan Umi. Seluruh masyarakat termasuk teman-teman Rohim bersorak dan bersuit-suit menyoraki pasangan baru di desanya yang sedang asik duduk berdua berbincang di atas podium dengan suguhan buah-buahan seperti pisang, pepaya, jeruk, semangka, dll serta seceret teh dan kopi, dan se-pack rokok dji sam soe. Kesempatan yang sangat diidam idamkan oleh pemuda desa Waru Timur.

Sementara Rohim dan Umi berbincang-bincang ringan, Haji Toha lalu menutup acara dengan suguhan Pencak Dor (tarung bebas) di panggung depan podium utama. Kendang, Gong, terompet pencak serta berbagai alat musik tradisional lainnya mulai berkumandang. Berbagai atlet petarung siap-siap gasak di atas panggung. Perhatian penonton mulai beralih ke panggung arena Pencak Dor. Semua saling menyoraki jagoan masing-masing. Bahkan tak jarang ada yang beradu taruhan. Rohim beserta keluarga Haji Toha pulang dengan naik delman pribadi milik Haji Toha kerumahnya untuk melanjutkan perbincangan lebih serius. Walaupun sang empunya hajatan yaitu rombongan Haji Toha sudah pulang, tapi Pencak Dor semakin memanas. Kini bukan atlet saja yang tanding. Seluruh masyarakat yang didominasi oleh laki laki turut andil memeriahkan acara. Panitia mengkategorikan dari kelas usia, berat badan, serta tinggi badan, siapapun yang memenuhi syarat akan diadu di atas panggung dengan lawan yang seimbang. Malam itu di salah satu lahan persawahan dekat lapangan Waru Timur sangat memanas, penuh darah, keringat, serta raungan suara lelaki-lelaki ganas.

Gambar Illustrasi, Sumber Twitter @pengagumlelaki

***

Tak lama kemudian Rohim dan Umi menikah, mereka sudah saling cocok satu sama lain, para besan juga sudah mulai akrab. Pesta 3 hari 3 malam diselenggarakan di halaman rumah Haji Toha. Panggung kuade manten dihias lebih meriah. Tari ular dengan musik India melengkapi kemeriahan pesta pernikahan Rohim dan Umi. 

Malam pertama Rohim dan Umi pun berjalan lancar. Rohim tampaknya sudah menemukan jalan barunya untuk melangkah ke depan. Ia melakukan malam pertama dengan Umi dilakukan sangat lancar. Rohim tak merasa bahwa dirinya dahulunya adalah pemuda homo penyuka sesama jenis, ketika sudah menikah, hormon testosteron nya meningkat hingga dengan alami ia menjadi lelaki sejati di hadapan Umi. 

3 bulan setelah pernikahan Umi mengandung anak Rohim yang pertama kalinya. 9 bulan kemudian anak Rohim dan Umi lahir dengan jenis kelamin laki-laki. Keluarga Haji Toha sangat bahagia atas kelahiran cucu pertama dari putrinya Umi dengan suaminya Rohim. Tentu saja Haji Toha lebih menaruh perhatan kepada keluarga Rohim dan Umi yang telah memberikannya cucu, dibandingkan dengan ketiga abang dan kakak Umi yang tak kunjung mendapat momongan. Dua pasang sapi limusin di berikan cuma cuma kepada keluarga Rohim dan Umi dari Haji Toha sebagai rasa syukur menyambut cucu pertamanya. Dua pasang sapi yang diberikan kepada Rohim tersebut kemudian diternak oleh Rohim agar beranak pinak. Selain itu Haji Toha juga memberikan hadiah satu unit Vespa terbaru yang datang dari Surabaya untuk mobilisasi Umi dan Rohim dari rumahnya ke rumah Haji Toha. Hal tersebut dimaksudkan agar kelak keluarga Haji Toha lebih dapat sering-sering menimang cucu pertamanya tersebut. 

Tiga tahun kemudian ternak sapi sudah melahirkan 6 anak sapi limusin. Kini semua yang mengurus bisnis adalah Umi karena dia mempunyai bakat bisnis turunan dari Abahnya Haji Toha. Umi memainkan bisnisnya dengan berhasil, ia menjual satu anak sapi yang hasilnya untuk menggaji buruh untuk mencarikan rumput ternaknya serta membersikhan kandangnya. Sementara Rohim lebih suka bermain main, setiap hari ia selalu berkunjung ke rumah mertua Haji Toha menggunakan vespa yang hanya berjarak 10 km dari rumahnya. Ia berkunjung selalu membawa Hadi putra pertamanya yang sudag berusia 3 tahun, karena Haji Toha sangat ramah jika Rohim membawa Hadi. Seharian penuh keluarga Haji Toha menimang Hadi tidak keberatan sama sekali. Sementara Rohim lebih suka bermain main dengan sapi acuan milik Abah mertuanya tersebut. Jika musim panen ia selalu mencoba memacu sapi pacuan milik Haji Toha saat sawah sedang dibajak. Haji Toha tidak mempermasalahkan Rohim yang hanya bersenang senang dengan fasilitas yang ia miliki, yang penting bagi keluarga Haji Toha, Hadi cucu pertamanya adalah permata bagi Haji Toha sekeluarga. Begitu pula dengan Umi yang juga tidak memperdulikan hobi Rohim yang bersifat hura hura, asal Rohim tidak selingkuh, merawat Hadi dengan baik, serta menjalin komunikasi keluarga dengan baik itu saja sudah cukup. Umi juga bersyukur mempunyai suami seperti Rohim yang tidak mengekang dirinya untuk bebas mengembangkan bakat bisnisnya, karena sangat jarang sekali tahun 80an ada suami yang pemikirannya lebih modern dan tidak hanya memposisikan istri sebagai ibu rumah tangga yang kerjaanya seperti babu di rumah.

***

Kehidupan Rohim sangat beruntung, walaupun ia tidak tamat sekolah tinggi namun ia berhasil menjadi bagian dari keluarga Haji Toha yang kaya raya di seluruh desa. Pagi itu Rohim mengendarai vespanya menuju ke Kali Anget pergi ke tempat juragannya dahulu saat masih perjaka. Ia tiba-tiba ingat dengan Somad pemuda kampung yang pernah ia cintai.

Setelah sampai di toko milik juragan udang di Kali Anget, ia meminta data alamat Somad teman akrabnya yang dulu pernah bekerja di sana bersamanya. Walaupun ia sudah tak berurusan dengan juragan namun ternyata sang juragan masih ikut campur dengan orientasi seksual Rohim. Juragan ingat betul jika mantan pekerjanya ada yang menyimpang seksualnya. Juragan selalu menyebut-nyebut "ohh kamu itu yang suka ngentot sama laki itu ya hahaha". Rohim ingin sekali rasanya menonjok mulutnya sampai rontok gigi juragan tersebut, namun ia harus tahan. Rohim harus bisa mendapatkan informasi tentang Somad dari juragan tersebut. Tak lama kemudian sang juragan bersedia berbagi informasi alamat Somad. Segeralah pulah Rohim ketika informasi sudah didapat, ia sudah muak dengan olok-olok juragan itu, daripada lama-lama di sana malah bisa bisa kena masalah karena merontokkan gigi juragan tersebut yang mulutnya nyinyir, begitu pikir Rohim.

Rohim segera pergi ke kantor pos untuk mengirim surat kepada Somad.

"Kepada Somad, aku akan berkunjung ke rumahmu hari rabu 4 April minggu depan, segera jawab surat balasan ini jika kau menyetujuinya. kirimkan ke alamat rumahku Desa Waru Rt5/6 kec Waru Timur, Pamekasan. Dari sahabat lama mu. Rohim."

***

Istri Somad Siti menerima surat untuk kedua kali dari pak pos yang sudi datang ke rumah terpencilnya. Ia ingin sekali membuka namun surat itu bukan miliknya tapi milik Somad. Somad pulang ke rumah mungkin 3 hari lagi. Ia menyimpan baik-baik surat tersebut di lemari kaca usangnya. 

Somad pulang pada hari sabtu. Siti langsung memberi tahu kalau dirinya dapat kiriman surat yang belum tahu isinya dari siapa. Somad yang lelah baru saja datang ke rumah dengan mengendarai sepeda kumbangnya langsung membuka surat tersebut. Walaupun ia dan istrinya kurang bisa membaca akhirnya Somad meminta bantuan kepada pemuda di desa sebelah untuk membacakan suratnya. Ia segera mencari bantuan kepada siapapun yang bisa membacakan suratnya. Dengan mengendarai sepeda kumbangnya, ia meminta kepada anak-anak SD sepulang sekolah yang kelihatanya pandai membaca. Setelah dibacakan dan ternyata surat tersebut dari Rohim, ia langsung sumringah. Capek-capek serta perut lapar di tubuh Somad langsung hilang ia langsung pergi ke kantor pos kecamatan untuk membalas surat dari Rohim. Ia meminta bantuan kepada petugas kantor pos untuk membalaskan surat. 

"Aku sangat senang sekali kamu mengabariku. Datanglah ke rumahku hari rabu 4 April mendatang, aku menunggumu. Somad."

Rasa lelah bekerja Somad langsung hilang padahal ia bolak balik kecamatan-rumah 2 kali dengan menunggangi sepeda kumbang, namun rasa rindu dapat menentramkan hati dan ingin segera bertemu. Somad pulang ke rumah dengan senyum sumringah ternyata sahabat lamanya akan datang minggu depan. Besok senin ia akan ijin ke pak mandor bahwa ia libur bekerja dahulu selama sehari. Ia tak masalah dipotong gaji harian asalkan ia dapat menemui Rohim sahabatnya. 

***

Rohim menerima surat balasan sehari sebelum tanggal yang ditentukan. Ia sangat senang ternyata sahabatnya Somad juga masih sama merindukan. Ia segera berkemas mempersiapkan uang serta vespa yang dipakai untuk besok berkunjung ke rumah Somad.

Hari itu rabu 4 april telah tiba. Rohim mengendarai vespanya menuju ke alamat rumah Somad di desa Gedang Kecamatan Banyu Putih. Perjalanan yang sangat jauh berpuluh -puluh kilo meter harus ia lewati, namun ia tak gentar karena akan bertemu dengan sahabat lamanya yang juga sama-ssma saling merindukan.

Rohim sudah sampai di rumah Somad sebelum pukul 11 siang. Ia mengklakson rumah Somad dari luar. Somad menengok dari jendela rumahnya. 

Gambar Illustrasi, Sumber: Twitter @pengagumlelaki

"Rohim sahabatku... kemana saja kamu cong!!" Seru Somad dari jendela rumah lalu keluar menghampiri Rohim.

"Somad sahabatku aku sangat merindukanmu, kau tampak masih sama seperti dulu!!" Sambut Rohim yang beranjak menjemput Somad yang sebelumnya duduk di vespa yang diparkir di halaman rumah.

Somad keluar rumah dari pintu samping. Ia membuka tangannya mengajak Rohim berpelukan di samping rumahnya yang agak tertutup. Rohim segera menghampiri Somad lalu memeluk Somad rapat-rapat. Awalnya pertemuan mereka sangat heboh, namun ketika berpelukan barulah mereka sedikit menyesali tentang keadaan selama ini. Air mata Somad dan Rohim membasahi kornea mata hingga pelupuknya tak sanggup menahan air mata bahagia tersebut saat mereka berpelukan melepas rindu. 

"Kemana saja kamu selama ini Him, sudah 4 tahun Him kita baru bertemu hari ini." Kata Somad sambil memeluk rapat pelepas rindu dengan sahabatnya.

"Ceritanya sangat panjang Mad, aku sangat rindu sekali dengan mu. Tak ku sangka kita dipertemukan lagi setelah 4 tahun berpisah Mad!!" Ujar Rohim yang masih melepas rindu dan tak mau lepas dari pelukan Somad.

Somad tiba-tiba melepaskan pelukannya. Ia menoleh kiri kanan, setelah dirasa aman lalu ia mencium bibir Rohim dengan membabi buta. Begitu pula Rohim yang langsung tanggap cepat dengan situasi tersebut. Mereka seolah tak ingin kecolongan sedetik waktupun. Situasi aman, maka mereka langsung melepas rindu dengan saling berciuman di lorong samping rumah Somad yang sedikit tertutup. Ciuman yang sangat mesra, panas namun berkesan mencuri curi kesempatan karena ciuman tersebut bukan di tambak Lapa Laok. Mereka berciuman saking panasnya hingga bersandar di bambu besar sebagai pasak tiang penyangga rumah Somad. Mereka berciuman sangat membabi buta hingga kaki Rohim lunglai, Rohim hingga tak kuasa bersandar di tiang yang akhirnya ia menjatuhkan diri ke bawah karena ganasnya ciuman Somad dari atasnya yang terus mengikuti kemanapun perginya bibir Rohim.

Gambar Illustrasi, Sumber: Twitter @pengagumlelaki

Dari sumur di luar rumah Somad, Siti keluar dari padasan sumur dengan kondisi segar selesai mandi. Tanpa sengaja ia melihat suaminya sedang berciuman dengan sahabatnya yang akhir akhir ini sering ia ceritakan padanya. Siti melihat dengan jelas suaminya menciumi mulut sahabatnya tersebut hingga tubuh mereka saling menindih tiduran di tanah samping rumah. Ia sangat syok melihat apa yang dilakukan oleh suaminya tersebut hingga kakinya lemas ingin jatuh pingsan, namun ia menguatkan diri lalu berpaling segera masuk rumah sambil meninggalkan suaminya yang sedang menciumi bibir seorang pria yang tak dikenalnya. Jantung Siti masih berdetak kencang kemudian ia minum banyak air dari kendi agar jantungnya tidak copot akibat degubnya yang seperti ditabuh. Ia mulai tenang setelah minum air dari kendi namun tubuhnya masih lemas hingga tak kuasa berdiri yang akhirnya duduk di kursi kayu yang berada di dapur.

Tiba-tiba Somad masuk ke rumah mempersilakan Rohim sahabatnya duduk-duduk di dalam rumah. Tanpa ada yang disembunyikan, Somad mengenalkan istrinya kepada Rohim. Rohim tersenyum ramah kepada Siti, namun tidak bagi Siti. Siti tampak menaruh curiga kepada Rohim. Tanpa berbasa basi Somad langsung meminta ijin Siti untuk pergi beberapa hari bersama sahabat lamanya. Ia hanya berkeliling kota naik vespa, nonton bioskop, dan berkunjung ke rumah Rohim. Somad berjanji akan membawakan oleh-oleh dari kota untuk Siti dan kedua putrinya Eka dan Ningrum. Siti tak dapat berkata apa-apa, ia juga tak bisa mencegah Somad pergi. Dengan penuh kebimbangan, ia akhirnya mengijinkan Somad pergi ke kota bernostalgia bersama sahabat lamanya.

***

Rohim dan Somad pergi ke kota naik Vespa. Sesampainya di kota, Rohim menyewa salah satu hotel lawas di sisi utara alun alun Sumenep. Pilihan Rohim jatuh pada hotel Merdeka. Setelah check in, Rohim langsung menggandeng tangan Somad lalu ia hempaskan tubuh Somad hingga terbaring di kasur. Tidak lupa setelah itu ia mengunci pintu kamar serta menutup gorden. Rohim menghampiri Somad yang sudah terlentang pasrah di atas kasur. 

"Sudah 4 tahun lebih Mad kita tidak berjumpa, aku sangat merindukanmu Mad. Apakah kamu juga merasakan apa yang aku rasakan?" Ujar Rohim yang duduk di tepi ranjang seraya meremas-remas batang kontol Somad yang mulai tegang namun masih terbungkus celana yang dikenakan.

"Hmm ya Him aku juga merindukanmu... ayo kemarilah sini kita mulai nikmati malam panjang kita berdua saja." Jawab Somad seraya terlentang pasrah, dan membiarkan tangan Rohim meremas-remas kontolnya.

Gambar Illustrasi, Sumber: Twitter @pengagumlelaki

Rohim memplorotkan celana Somad beserta celana dalamnya. Begitu celana Somad dilucuti, kontolnya langsung mencuat tegang ke atas hingga kepala kontolnya hampir meraih pusarnya. Rohim mengocok kontol Somad sebentar kemudian mengulumnya dengan serakah. Somad sangat menikmati sepongan Rohim hingga ia merem sambil mendongak ke atas seraya tangannya mulai melepas kancing kemejanya satu per satu hingga kemenjanya terbuka. Rohim menghentikan sepongannya lalu merangkak ke atas mencipoki bibir Somad dengan ganas. Ia mencipoki Somad sambil tangannya meraba-raba otot-otot dada dan perut Somad yang kokoh. Sambil berciuman dan bercumbu rayu Rohim mencurahkan isi hatinya yang sangat rindu dan sayang kepada Rohim. Walaupun ia sudah menikah dan dikaruniai satu putra namun hati Rohim tetap menyimpan kenangan manis bersama Somad hingga tak akan ia lupakan seumur hidupnya.

Somad sangat terharu dengan pengakuan Rohim, ia pun merasakan hal yang sama apa yang dirasakan Rohim. Somad juga menyimpan kenangan manis bersama Rohim. Ia merasa bahwa hari itu adalah hari terindah yang belum pernah ia alami seumur hidupnya. Ia ingin menikmati detik demi detik bersama Rohim, hanya berdua saja dengan Rohim. Kemudian Somad menciumi bibir Rohim dengan sangat mesra. Tangannya bekerja melucuti pakaian hingga mereka berdua benar-benar telanjang total. Hawa panas yang keluar bersama ion tubuh membuat tubuh mereka berkeringat deras hingga permainan benar-benar panas. Suasana memuncak dan mereka sudah bergumul dari tadi, kini saatnya melakukan penetrasi penyatuan tubuh. Kontol Somad yang tegak gagah perkasa siap menusuk anus Rohim yang sudah sempit karena lama tak di bobol.

Kontol jumbo Somad yang sudah dilumuri ludah berancang ancang membobol anus Rohim yang gatal berkedut-kedut. Somad memasukkan kontolnya yang agak seret namun dengan seksama kontolnya menembus cincin anus Rohim hingga tenggelam sampai ke pangkal. Blessss…. Rohim tersentak kaget menggelinjang hingga tubuhnya mengejang. Anus Rohim yang sudah lama tidak ditusuk kontol kini rasanya seperti sobek karena baru ditusuk kembali. Untuk sesaat tubuh Rohim mengejang, kepalanya mendongak ke atas, ekspresinya meringis, tangannya mencengkram lengan Somad serta seprei dan nafasnya tertahan. Rohim merasakan pecah perawan untuk yang kedua kalinya. Ia merintih kesakitan menahan sakitnya dubur yang disodok kontol jumbo Somad lengkap dengan otot urat yang malang melintang di sekujur batang. Somad tetap menenggelamkan kontolnya yang terjepit rapat di dalam pantat Rohim yang memerah. Ia memberi kesempatan Rohim untuk bernafas agar pantatnya bisa cepat beradaptasi dengan kontolnya. Seraya tetap menenggelamkan kontolnya, ia membelai lembut pipi Rohim dan menatap mata Rohim untuk diajak bernafas bersama. Rohim tetap menggelinjang, nafasnya tak karuan, meringis kesakitan tak menghiraukan arahan Somad. Somad tetap sabar menenangkan Rohim yang tampak syok. Ia membelai lembut pipi dan dada Rohim dan mengajaknya untuk kontak mata. Rohim mulai bisa mengendalikan nafas dan ekspresinya, ia mulai bisa berkontak mata dengan Somad. Rohim mengikuti arahan Somad untuk bernafas panjang lalu menghembuskan berkali kali hingga teratur. Somad mengajak Rohim untuk bernafas bersama. Somad pun juga membimbing dan mencontohkan bernafas secara teratur agar tubuh kembali tenang. Kini mereka saling bertatap mata dan bernafas bersama secara teratur. Akhirnya Rohim mulai tenang yang sebelumnya bereaksi ekstrem seperti orang melahirkan.

Gambar Illustrasi, Sumber: Twitter @pengagumlelaki

Somad mencoba memaju mundur kan kontolnya beberapa kali, namun Rohim kembali mengejang tampaknya belum siap untuk melakukan penetrasi. Somad menghentikan aksinya namun tetap membiarkan kontolnya ditenggelamkan di dalam anus Rohim. Lalu Somad menciumi bibir, pipi, leher, telinga, dada dan puting Rohim yang melenting agar konsentrasi syaraf nikmat di tubuh Rohim lebih menyebar di seluruh tubuh dan tidak memusatkan rasa sakit di anusnya yang merekah. Perlahan namun pasti tiba-tiba Rohim merasa aman dan nyaman digagahi oleh Somad. Ia mendesah perlahan sambil tangannya meraba-raba bongkahan otot punggung Somad yang panas dan kokoh. Somad menyadari hal tersebut lalu ia mencoba memaju mundurkan kontolnya dan ternyata berhasil. Rohim tak lagi merintih kesakitan, ia berubah menjadi sangat bernafsu dan aktif dalam penyatuan tubuh saat itu bahkan pinggulnya sedikit bergoyang mengikuti irama entotan kontol Somad. Somad terus menggenjot kontolnya dengan seksama. Kini mereka sudah mulai berganti ganti variasi posisi untuk memaksimalkan potensi syaraf konikmatan yang terdapat pada tubuh mereka berdua.

Gambar Illustrasi, Sumber: Twitter @pengagumlelaki

***

Pada kesempatan bertemu saat itu, Rohim dan Somad hanya punya waktu minimal 24 jam untuk melakukan pelepasan hasrat seksual yang dilakukan di wisma tua hotel Merdeka di sebelah alun alun Sumenep. Tak mungkin kontol Somad menancap di pantat Rohim full 24 jam. Untuk sesi persenggamaan pertama mereka lakukan setelah check in hotel pukul 14.00 hingga pukul 16.00, sesi pertama Somad klimaks 2 kali dan Rohim klimaks hingga 3 kali secara berturut-turut. Selanjutnya mereka tidur siang dan bangun pukul 18.00. Setelah mandi sore Rohim mengajak Somad berjalan-jalan keliling kota Sumenep menggunakan Vespanya. Rohim sengaja mentraktir makan malam Somad di PKL pinggir lapangan alun alun dengan menu sate biawak. Ia sengaja mentraktir Somad makan sate biawak agar Somad bisa ngentot hingga tahan lama karena sate biawak dipercaya bisa menambah tenaga saat bersenggama. Setelah itu mereka berdua juga minum susu kuda liar dan berbagai jamu kuat untuk lelaki dewasa seperti jamu Lep Celep, Ron Ronan, kopi Purwoceng dll. yang mereka beli di toko jamu Babah Acong yang terkenal di Sumenep.

 Setelah badan mereka bugar dan hangat kembali setelah minum berbagai ramuan jamu kuat untuk lelaki dewasa, kini Rohim dan Somad menghabiskan malam panjang mereka berdua dengan menonton bioskop misbar di Sumenep. Tepat sekali malam itu yang tayang adalah film dewasa yang diperankan Ibra Azhari dan Feby Lawrence berjudul Cinta dan Nafsu. Saat itu sudah menunjukkan pukul 10 malam dan bioskop misbar didominasi oleh kaum lelaki dewasa dan pasangan muda mudi yang berkencan. Somad mengaku ini kali pertamanya ia melihat film di bioskop misbar bahkan ia sama sekali tidak mengetahui perkembangan film Indonesia di era 90 an yang di dominasi oleh tema tema film panas. Dalam hati Rohim berharap, semoga setelah Somad mengkonsumsi jamu jamuan dan menonton film panas di bioskop misbar, Somad bisa lebih berpengalaman dalam hal seksual dan bergarap akan memberikan kejutan kejutan lain kepadanya setelah mereka kembali di hotel. Karena selama ini Somad hanya mengandalkan insting seksualnya yang cenderung konservatif saat bercinta dengannya. Semoga kali ini ia mendapat pengalaman baru dan diterapkan pada permainan seksual nanti malamnya.

Setelah kembali ke hotel, badan mereka masih hangat akibat efek jamu yang di konsumsi tadi. Selain itu kontol mereka selalu tegang tanpa sebab serta suasana yang dirasakan sangat bergairah. Mereka meneruskan ngentot hingga satu jam dan permainan berakhir pukul 2 dini hari. Permainan sesi kedua tersebut belum juga membuat keduanya mencapai klimaks padahal mereka melakukan penetrasi hampir satu jam lebih. Mungkin karena efek dahsyat dari jamu jamuan yang mereka konsumsi sebelumnya. Ada sedikit kecewa karena keduanya tidak mencapai klimaks, namun mereka harus bersabar dan tidak boros tenaga untuk dilakukan esok hari lagi. Akhirnya mereka tidur telanjang berpelukan dengan kondisi kontol masih ngaceng total akibat mengkonsumsi jamu kuat.

Gambar Illustrasi, Sumber: Twitter @pengagumlelaki

Keesokan harinya mereka baru menguras pujuh mereka masing-masing hingga kering. Mulai pukul 7 pagi hingga pukul 12 siang mereka ngentot tanpa jeda. Permainan pagi itu sangat panas penuh desah, keringat dan gairah nafsu sepasang tubuh telanjang lelaki dewasa dari desa. Somad memuncratkan pejuh klimaksnya hingga 3 kali sedangkan Rohim hingga 4 kali berturut-turut. Sesi ngentot ke tiga tersebut mereka mendapat berbagai pengalaman seks yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya antara lain berbagai macam gerakan ekstrem yang dicoba setelah melihat film syur tadi malam. Selain itu mereka benar-benar puas karena cadangan pejuh di testis sudah habis dikuras hari itu juga. Bahkan klimaks terakhir yg mereka lalui sampai tetes terakhir hanya berupa cairan bening seperti precum karena pejuh sudah tumpah ruah ada yang di telan, di tanam di pantat Rohim, dan ada pula yang di siramkan di perut.

Gambar Illustrasi, Sumber: Twitter @pengagumlelaki
Gambar Illustrasi, Sumber: Twitter @pengagumlelaki

***

Mereka kembali pulang. Rohim mengantarkan Somad kembali ke rumahnya. Mimik wajah mereka berbinar binar puas dan tak masalah berpisah kembali karena rindu sudah terbayar. Kini mereka kembali ke pelukan istri sah mereka masing masing. Rohim pamit pulang dan berjanji akan mengirim kabar kembali suatu saat nanti. Somad percaya dan akan terus menanti kabar Rohim sampai kapanpun. Mereka kembali berpisah dengan ikhlas melepas kepergian.

***

Siti mengintip perpisahan Somad dan Rohim dari balik jendela kamar. Ia terus menaruh curiga kepada Somad jika suaminya tersebut mempunyai penyimpangan seksual yang nista dan tak wajar. Ia harus terus menanti pembuktian hingga benar benar terbukti.


Somad pulang dengan hati riang dan langsung menggendong putri sulungnya Eka yang kemudian di angkat tinggi tinggi lalu dikecup sayang. Eka tertawa lepas gembira karena dimanja oleh bapaknya. Sementara Siti terus memperhatikan aneh gelagat Somad yang dirasa tidak wajar. Ia tahu bahwa Somad mengingkari janji akan membelikan oleh oleh dari kota untuk keluarganya tapi dia tidak tampak membawa buah tangan sama sekali. Siti terus berusaha mencari keganjilan yang ada pada suaminya Somad yang mulai berubah aneh semenjak ia memergoki berciuman dengan seorang lelaki yang dianggap sahabat karibnya.



Baca "Kisah Gay Indonesia Era 80an" Dari Awal: Nelayan Kampung Terjerumus Dalam Dunia Gay (Kisah Gay Indonesia Era 80an) #1