Sabtu, 25 Februari 2017

Momen Yang Tidak Akan Dilupakan Adit Dan Ega Selamanya (Kisah Remaja Biseks) #7

Hari itu Tika mengajak Ega dan Adit jalan-jalan ke Ubud. Tepat yang sejuk, tenang, dan banyak pemandangan yang menyegarkan mata. Di sana banyak hamparan pemandangan sawah yang hijau bertumpuk-tumpuk yang bisa membuat hati tenang. Pikir Tika, Ubud adalah tempat yang tepat untuk merenung dari masalah besar di tengah-tengah hiruk pikuk kehidupan malam di Bali yang bebas. Sepertinya Adit dan Ega bisa melepaskan unek-unek yang masih berusaha disembunyikan darinya.

Angin pantai yang panas kini berubah menjadi angin pegunungan yang sejuk. Angin segar Bali masuk ke mobil menerpa muka Tika, Adit dan Ega yang masuk disela-sela jendela mobil yang terbuka. Tika merasakan masih ada sesuatu yang mengganjal di dalam hati Ega dan Adit. Ega dan Adit sering termenung menerawang jauh sesekali terpaksa senyum ketika dihibur Tika. Sangat tidak wajar sekali Adit dan Ega bertingkah aneh seperti itu padahal mereka baru saja mendapat rejeki nomplok. Padahal sebelumnya mereka sangat girang sekali setelah dapat uang dari om om gay di Bali Joe.

Ega memarkirkan mobil di restoran. Mereka bertiga makan siang di restoran tematik ala pedesaan khas Bali dengan view pemandangan pematang sawah yang hijau bertumpuk-tumpuk. Setelah makan Ega dan Adit terlihat ingin menyendiri. Ega turun dan berjalan ke pematang sawah sambil melempari burung kuntul perusak padi dengan batu kerikil dari kejauhan. Sedangkan Adit duduk menyendiri di balkon restoran sambil menghisap rokok dalam dalam lalu menghembuskan tebal tebal. Ia memandang jauh berusaha menerawang di balik bukit pembatas sawah tersebut. Tika tidak bisa melakukan apa apa, ia tidak tahu masalah mereka. Tika diam, ia tidak bisa menghampiri salah satu dari mereka karena takut dikira pilih kasih. Tika hanya mengira konflik internal perselingkuhan yang mereka lakukan memanas kembali.

Hari semakin sore. Mereka harus cari hotel karena mereka sudah memutuskan untuk tidak tinggal di kosan kumuh lagi untuk beberapa hari ke depan sebelum kembali pulang ke Surabaya. Mereka mencari hotel yang setidaknya nyaman ada pendingin ruangan, ada kolam renang dan dekat pantai. Mereka berani menentukan pilihan karena mereka mempunyai uang yang lebih dari cukup hasil kerja keras mencari ceperan di club malam. Setidaknya beberapa hari terakhir sebelum mereka kembali ke Surabaya, mereka ingin merasakan hidup mewah saat berlibur backpacker di Bali.


Setelah mencari referensi di internet pilihan mereka jatuh di salah satu hotel bintang 3 di pesisir pantai Jimbaran dekat dengan hotel Andre teman baru Tika bule dari Australia. Adit, Ega, dan Tika langsung menuju ke Jimbaran. Setelah check in Adit dan Ega langsung bersemangat berenang di kolam renang tepi pantai. Mereka beradu kecepatan renang. Sementara Tika memilih untuk beristirahat di kasur yang empuk untuk melepas lelah. Tika memberi tahu Andre bahwa ia serta sahabatnya Adit dan Ega sekarang tinggal di Joglo Hotel Jimbaran. Tika mengajak Andre ketemuan dan menyuruh Andre untuk datang ke hotelnya pukul 10 malam. Andre menyetujui.

***

Matahari mulai tenggelam, Adit, Ega, dan Tika pesta barbeque kecil-kecilan bersama di pinggir pantai. Mereka membakar sate lilit, jagung, ubi madu, seafood dll yang disediakan oleh pihak hotel. Tamu hotel malam itu tampak sepi hanya 3 kelompok termasuk mereka yang mengikuti jamuan makan malam barbeque dipinggir pantai. Ega dan Adit berusaha menyalakan perapian yang agak sulit namun akhirnya berhasil juga. Mereka membakar makanan merka sendiri. Sebuah sajian makan malam hotel yang sangat menarik bagi mereka.

Mereka makan malam di pinggir pantai yang dipayungi langit petang serta taburan lampion remang-remang menghiasi langit pantai yang petang dan sepi. Alunan musik Michael Learns To Rock yang sayup sayup manambah kesyahduan suasana. Mereka semua bercanda tawa menikmati kebahagiaan yang mereka ciptakan sendiri.

Setelah selesai makan, obrolan mereka mulai intim kembali. Tika menceritakan pengalaman seksnya kemaren lusa dengan butche yang bertemu saat di Bali Joe. Ia mengaku sangat puas berhubungan seksual dengan lesbi karena sang butche mengetahui sangat detail bagian tubuh Tika yang sensitif untuk dijamah. Saat berhubungan seksual dengan teman lesbinya ia mengaku bisa memuncak berkali-kali bahkan tanpa melakukan penetrasi. Seks party tersebut mungkin pengalaman terbaik yang pernah ia rasakan.

Ega dan Adit tertarik dengan cerita sensitif tersebut. Mereka bergantian bertanya bagaimana setiap detail adegan seks yang dilakukan Tika dengan teman lesbinya. Tika merespon semua jawaban apa adanya tanpa ada yang disembunyikan. Adit dan Ega tertawa geli ketika Tika menceritakan adegan-adegan seks yang dianggapnya konyol. Kemudian Adit menuangkan Vodka di gelas masing-masing lalu mereka bertiga bersulang dengan mengatakan "Bersulang untuk teman lesbi Tika yang hebat..." semua meneguk minuman dalam satu tegukan.

Kemudian Ega tanya kepada Tika di antara ia dan Adit mana yang lebih hebat saat ngentot dengannya. Tika tertawa geli hingga hampir menyemburkan bir bintang yang baru diminumnya. Tika mengungkapkan secara jujur.

"Sejak pertama kali kenal kalian, aku pikir kalian tipe pria sangat cool yang bisa bikin cewek kecantol. Saat aku coba ternyata kalian masih bau kencur. Ternyata kalian semua cepat keluar. Dari situ aku udah menganggap kalian sok cool paling keren se SMA dan aku anggap sebagai sahabatku sendiri. Padahal aku mau menggaet salah satu dari kalian eh ternyata waktu dicoba mengecewakan." Kata Tika sambil menahan ketawa.

"Tapi tapi walaupun kalian semua gagal, kalian sama sama punya pesona sendiri di mataku saat ngentot denganku. Apa lagi saat Adit klimaks, kamu tau Ga? Dia mengeluh begini, 'Uuuwenaak tenaaan...'" lanjut Tika menirukan gaya Adit saat klimaks.

Tika dan Ega ketawa ngakak, sedangkan Adit menjerit jerit salah tingkah karena malu di bully. Ia berusaha menutupi telinga Ega sampai mereka berdua tersungkur di pasir pantai. Ega terus tertawa meledek Adit. Kemudian Tika menuang lagi Vodka di gelas lalu ia mengajak bersulang kembali. "Oke ini untuk pesona kalian." Ujar Tika kemudian. Adit dan Ega masih heboh lalu Adit mengangkat gelasnya dan berteriak pada pengunjung barbeque di table yang agak jauh dari tempatnya. "Coy kita mempesona coy..." teriak Adit kepada pengunjung lain untuk menghibur dirinya karena telah dibully oleh teman temannya, namun Adit tak digubris oleh pengunjung tersebut.

Mereka bertiga bersulang kembali dalam satu tegukan. Kemudian Ega bertanya pada Adit. "Eh bro waktu kamu ngentot sama Putri, apa dia sedikit hiperseks? Dia suka nantang agar kita mudah terangsang kan?" Tanya Ega mengenai reaksi pacarnya saat ngentot dengan Adit. Adit seketika tertawa terpingkal-pingkal mengenang perselingkuhannya yang dianggap bodoh.

"Iya bro Putri beda banget kan sama Angel? Kalo Putri lebih beringas kalo Angel lebih kalem dan manja. Tapi mereka sama-sama asik kan buat ngentot. Hahaha..." jawab Adit jujur yang disusul oleh tawa terpingkal pingkal dari Adit, Ega dan Tika.

"Tapi bagaimanapun juga permainan Tika yang paling joss... buktinya kita gak tahan sampe berjam jam, paling saking nafsunya kita cuma bisa ngentot 10 menit paling lama. iya nggak Ga?" Terus Adit yang meminta pendapat Ega. Ega yang sedang meneguk Bir Bintang setuju dengan memberi isyarat manggut manggut sambil mengacungkan jempolnya.

"Apaan sih kalian resek..." jawab Tika malu malu.

"Cie Tika malu... Cie..." goda Adit dan Ega.

Ega menuang Vodka kembali. Ia mengangkat gelas mengajak bersulang teman-temannya. "Untuk pacar dan selingkuhan kita serta memek Tika yang nikmat...." teriak Ega mengajak bersulang. Semua bersulang lalu meneguk Vodka dalam satu tegukan.

"Terus gimana Tik rasanya ngentot bareng si bule Andre?" Tanya Ega kemudian.

"Uhhh Andre tuh cowok the best deh pokoknya. Kurang apa cobak, dia ganteng, macho, berotot, kontolnya gede dan panjang, tahan lama, ciumannya maut, romantis uhh lengkap deh. Tapi kayaknya dia kere katanya dia kerja jadi pelayan mcdonald di Sidney. Tapi gak papa lah. Kita hobinya sama yaitu mencari kebebasan. Kayaknya Andre bakalan aku gaet deh jadi pacarku. Lumayan kan dapet pacar bule bisa memperbaiki keturunan. Oke kalo gitu mari bersulang untuk calon suamiku Andre..." ajak Tika meneguk Vodka bersama yang kemudian diikuti oleh Adit dan Ega. Sekali lagi mereka bersulang meneguk dalam satu tegukan.

"Eh ngomong-ngomong gimana rasanya gadun kalian? Kalian belum cerita loh!" Tanya Tika sambil meringis menahan panasnya Vodka yang mengalir di tenggorokan.

Adit dan Ega tertawa jingkrak jingkrak. Baru mereka sadari kalau mereka juga pernah merasakan ngentot cowok macho juga.

"Enak banget ya Ga! Ngentot pantat tuh sama enaknya kayak ngentot memek. Jujur ya, udah dua kali ini aku ngentot pantat, pertama waktu ngentot sama Putri, abis itu ngentot  sama om om tadi malem." Pengakuan Adit kepada teman temannya.

"Gila kamu bro! Jangan jangan kamu lebih suka pantat daripada memek. Jangan jangan kamu homo." Ledek Ega sambil ketawa.

"Halah kamu juga menikmati, malahan Ega sangat menikmati waktu klimaks, dia mengeluarkan pejuhnya di dalam pantat gay SMA pacarnya om om itu Tik!! Dia juga mencipoki mulut anak itu Tik!!" Ujar Adit membuka rahasia Ega kepada Tika. Semuanya ketawa geli kecuali Tika yang tertawa terpingkal pingkal sampai perutnya melilit mendengar pengakuan polos sahabat sahabatnya.

Ega kembali menuangkan Vodka ke dalam gelas lalu diangkatnya mengajak bersulang. "Untuk kita yang sudah menjadi homo! Dan seluruh pantat gay Indonesia yang nikmat. Mari kita bersulang..." ajak Ega. Semua kembali meneguk Vodka dalam gelas masing-masing.

Malam itu adalah titik intim hubungan persahabatan. Kini tak ada lagi yang disembunyikan oleh Adit, Ega, dan Tika. Pengakuan mereka malah menjadikan perekat hubungan sahabat antara  Adit, Ega, dan Tika.

Lagu Count On Me milik Bruno Mars mengalun santai. Lagu tersebut sangat cocok sekali dengan suasana saat itu dan liriknya mewakili suasana hati ketiga sahabat sejati tersebut. Tika menggandeng tangan Ega dan Adit mengajaknya untuk menari bersama. Lama kelamaan mereka mengikuti ritme lagu tersebut yang santai dan syahdu. Tika merangkul Adit dan mendempetkan kening mereka seperti akan berciuman. Sedangkan Ega merangkul Tika dari belakang. Mereka melangkah kaki ke kiri ke kanan mengikuti irama.

Tiba-tiba Tika melumat bibir Adit yang kemudian direspon oleh Adit. Ketika Ega mengetahui Tika dan Adit sedang berciuman, kemudian ia ikut hanyut dalam alunan lagu lalu mencium leher dan punggung Tika dari belakang. Tika kini berbalik badan lalu gantian merangkul dan mencium bibir Ega. Adit memeluk rapat perut Tika dari belakang dan menyandarkan pipinya dibahu Tika. Mereka semua larut dalam alunan lagu Count on Me milik Bruno Mars.

***

Mereka bertiga kembali ke kamar. Awalnya mereka tertawa lalu berubah meringis cengar cengir. Mereka seolah mati gaya dalam sejenak. Namun kemudian Tika merangkul Ega yang masih berdiri di sampingnya lalu kembali menciumi bibir Ega. Tika berhasil melepas kaos Ega lalu melanjutkan ciumannya. Adit yang duduk di tepi ranjang masih cengar cengir mati gaya melihat sahabatnya ciuman.

Tika memberi respons kepada Adit dengan cara memplorotkan hot pants serta celana dalamnya lalu bokonya di arahkan ke muka Adit. Tika mempersilahkan bokongnya dijamah oleh Adit. Adit langsung menciumi bokong mulus Tika.

Tika berbalik arah, kini ia mengangkat Adit menyuruhnya berdiri. Tika membuka kaos Adit dilanjutkan menciuminya. Ega sibuk merangkul Tika dari belakang seraya menciumi leher serta meremas payudara Tika. Tak lama lalu Tika jongkok di hadapan Adit dan Ega kemudian memplorotkan celana celana pantai mereka. Adit dan Ega menunduk ke bawah bersabar melihat kinerja Tika yang sibuk melepaskan celana mereka.  Saat Tika berhasil melucuti pakaian Ega dan Adit, maka tangannya kemudian sibuk mengocok kontol mereka.

Ega dan Adit merem mendongak sambil menelan ludah merasakan kenikmatan servis dari Tika yang kini mulai diemut secara bergantian. Ega dan Adit hanyut dalam permainan sex 3some. Tak sadar Ega dan Adit saling berciuman dengan mesra sambil menutup mata. Tak ada lagi rasa ragu untuk mencium lelaki. Adit dan Ega berciuman mesra sambil menghayati kenikmatan kuluman Tika pada kontol mereka secara bergantian. Mereka bertiga seolah sudah menyatu satu sama lain dalam nikmatnya surga dunia seks bebas yang mereka lakukan.



Tiba tiba henfon Tika berdering nyaring mengganggu aktivitas mereka. Dengan berat hati Tika harus mengangkat telpon dari Andre. Ternyata Tika sudah ditunggu Andre di lobby hotel. Andre akan mengajak Tika menginap di hotelnya. Dengan berat hati Tika harus meninggalkan Adit dan Ega yang keduannya sudah kondisi telanjang bulat. Tika mengenakan celana dalam serta Hotpantsnya lagi lalu meninggalkan Adit dan Ega yang masih tinggi hasratnya.

***

Ega dan Adit sama sama telanjang bulat. Mereka sudah tak kuasa mencegah kepergian Tika. Mereka sangat kecewa. Tampaknya hukum alam sedang berjalan disini. Rasa kecewa Adit dan Ega yang teramat sangat sama seperti yang dirasakan saat Tika saat memperkosa mereka karena mereka klimaks terlalu cepat.

Ega dan Adit saling berpandangan mata dengan kondisi kontol yang masih tegang total. Mereka berpandangan terpaku lalu secara naluriah mereka memejamkan mata lalu kembali saling berciuman. Mereka saling memegang pipi mengelus dada dan menggesek gesekkan kontol mereka. Kini mereka berpelukan rapat sambil melumat bibir sahabatnya.

Baru kali ini mereka bercinta tidak sekedar memenuhi hawa nafsu namun melibatkan hati, perasaan dan cinta. Tampaknya ciuman yang mereka lakukan adalah ciuman ternikmat yang pernah mereka rasakan. Adit dan Ega merasakan hal yang sama, mereka merasakan tulus ikhlas memberi dan menerima apapun kondisi sahabatnya baik kekurangannya maupun kelebihannya. Mereka bercinta tanpa usur paksaan, tanpa ada dominasi. Mereka saling tahu peran masing masing.

Adit membimbing kepala Ega agar turun untuk menjamah kontolnya. Secara naluriah Ega mengocok lalu mengulum kontol Adit. Ega mengemut kontol Adit tanpa rasa jijik padahal kali pertamanya ia mengulum kontol. Dalam permainan blowjob yang mereka lakukan tak ada yang mendominasi dan tidak ada unsur paksaan. Adit menikmati menerima rangsangan yang diberikan Ega, sedangkan Ega ikhlas memberikan rangsangan dan ia pun bernafsu melakukan hal tersebut. Semua berjalan secara natural.



Kemudian Adit membimbing tubuh Ega untuk ditidurkan di ranjang. Ia mengangkat kaki Ega hingga pantat Ega terbuka lebar. Kini Adit yang memberikan rangsangan pada Ega. Ia meraba lembut anus Ega yang kencang lalu mencium pantat Ega tersebut. Aroma badaniah berubah menjadi aroma yang paling nikmat yang dapat membuka cakra hasrat Adit yang paling sempurna. Ia menyapu anus kencang Ega dengan lidahnya lalu menyedot serta memainkannya. Jantung Ega berdegub kencang seolah memompa darah ke ubun ubunnya. Ega mendesah menikmati rangsangan Adit. Ia menggelinjang seolah hasratnya akan mencuat dari ubun ubunnya lalu melayang terbang tinggi.

Kontol Adit sudah mengeluarkan precum tanda untuk segera berkandang. Precum yang licin tersebut secara alamiah membantu memberi pelumas pada anus Ega. Ega tulus ikhlas memberikan dirinya dijamah oleh sahabatnya. Kontol Adit mendesak masuk ke dalam anus Ega. Ega benar benar merasakan setiap detail langkah demi langkah amblasnya kontol Adit ke dalam anusnya. Kali ini persenggamaan yang penuh cinta dan perasaan dapat melawan rasa sakit walaupun pantat Ega masih perawan. Keikhlasan hati Ega membuat otot anusnya tidak berfungsi. Otot anus Ega tidak mengkerut yang dapat mengeluarkan kontol Adit yang berada di dalamnya. Darah bening keperawanan mengalir keluar dari sela sela anus Ega yang sudah mekar karena diselundupi kontol Adit. Darah bening keperawanan menjadi pelengkap penyatuan tubuh antara Ega dan Adit.

Adit membimbing tubuh Ega untuk diarahkan beragam posisi. Mereka menikmati potensi ketubuhan yang penuh syaraf sensitif yang diciptakan Tuhan. Jutaan syaraf sensitif dalam tubuh mereka tak luput diaktifkan hingga menumbuhkan bibit bibit cinta yang terkadang tak masuk di akal.

Adit semakin cepat menggenjot kontolnya. Ia mengeluh panjang lalu memuncratkan benihnya ke pantat sahabatnya, Ega. Bakal benih dari kontol Adit ia tanam di dalam pantat sahabatnya. Sari pati Adit tenggelam ke dalam pantat Ega kemudian diserap oleh tubuh Ega menyatu hingga ke sanubarinya.



Mereka berguling guling sambil berciuman mesra. Sisa energi Adit ia habiskan untuk mengulum kontol Ega. Kini Adit ikhlas memberikan tubuhnya pada Ega. Tak ada unsur paksaan justru Adit menginginkannya. Ega gantian memberikan rangsangan kepada tubuh Adit sebisanya. Namun secara naluriah cara Ega memperlakukan tubuh Adit sangat sensual, tak kalah sensualnya seperti Adit saat menjamah tubuhnya barusan. Walaupun ini pengalaman pertama mereka bercinta dengan sahabat sejatinya namun masing masing tahu peran serta bagaimana memposisikan dirinya. Semua dijalankan oleh naluri mereka.



Ega mengangkat kaki Adit lebar lebar hingga terekspose anus Adit. Ega meraba lembut kemudian melumat anus Adit dengan mesra. Ia memutar mutar lidahnya tepat di anus Adit. Adit menggelinjang menikmati rangsangan yang diberikan Ega. Jutaan syaraf kenikmatan di bibir anus Adit telah diaktifkan oleh Ega. Kini kontol Ega sudah keluar percum tandanya minta berkandang di anus Adit. Kontol Ega berancang ancang lalu langsung bleesss masuk tanpa ada penolakan dari otot anus Adit yang mudah mengkerut. Adit membenamkan mukanya sambil merasakan setiap inchi masuknya kontol Ega yang berotot ke dalam anusnya. Kontol Ega berhasil masuk dengan seksama. Ega dan Adit saling berpandangan dengan mata sayu. Ega mulai menggenjot kontolnya lalu ia melumat bibir Adit dan mereka menyatu malam itu. Gesekan kontol pada dinding anus Adit mengakibatkan keluarnya darah bening keperawanan. Darah keperawanan tersebut sebagai tanda keabsahan persenggamaan mereka berdua.



Seluruh syaraf kenikmatan disekujur tubuh Ega tampaknya sudah terkoneksi hingga tubuhnya seolah menerima kejutan listrik dan ia meledak disertai keluarnya pejuh di dalam anus Adit. Ia menanam bakal benihnya di dalam anus Adit. Akhirnya permainan selesai. Mereka berpelukan dalam kondisi tubuh telanjang yang mengkilat, panas, berkeringat dan lengket. Mereka berciuman menghabiskan sisa sisa energi yang telah dihabiskan saat mengeluarkan saripati mereka kedalam anus sahabat mereka. Kini mereka tidur saling berpelukan menikmati sisa sisa malam indah yang panjang.

Ikatan sahabat yang terlalu kuat hingga menimbulkan benih benih cinta. Bagaimana tidak, Ega dan Adit sudah mengetahui luar dalam dan dapat menerima baik buruk sahabatnya dengan ikhlas. Persetubuhan yang mereka lakukan saat itu seolah mendobrak hukum alam yang dipercayai manusia bahwa jodoh dan cinta sejati hanya untuk laki laki dan perempuan. Tetapi hukum alam tak pernah salah, yang salah adalah perspektif manusia saja. Buktinya kekuatan persahabatan bisa menimbulkan benih benih cinta dan bisa menjalankan naluri mereka untuk bersenggama walaupun mereka belum berpengalaman sebelumnya. Cinta sejati adalah sebuah hal yang nyata bisa hadir kapan saja oleh siapa saja baik laki laki maupun perempuan. Hanya orang orang yang menyalahkan cinta saja yang menganggap bahwa cinta tak ada logika. Karena perspektifnya bahwa cinta hanya dimiliki oleh sepasang jodoh laki laki dan perempuan. Padahal faktanya hal itu salah besar.

***

Pagi itu Adit terbangun. Ia masih telanjang bersama Ega yang masih tidur disampingnya. Ia langsung bangun dan kepalanya langsung pusing dan perutnya mual karena kebanyakan minum tadi malam. Ia segera lari di toilet muntah muntah. Setelah kondisinya agak fit ia kemudian mandi lalu meninggalkan Ega yang masih tidur terlelap. Adit turun ke restoran untuk sarapan.

Tika dan Andre datang langsung menghampiri Adit yang sarapan sendiri. Adit menyambut Tika dengan datar. Disusul oleh Ega yang masih belum mandi yang langsung mengambil sarapan dan duduk di meja Adit. Tika mengabarkan hal gembira bahwa ia akan ke Lombok ikut Andre bersama komunitas backpacker dari Australia. Tika mengajak Adit dan Ega sekalian.

"Maaf Tik sepertinya mama dan papa sudah mengkhawatirkan aku. Aku harus segera pulang." Jawab Ega menolak halus ajakan Tika.

"Yaudah gak papa. Kalo gitu kalian sering seringlah hubungi aku ya, kayaknya aku bakalan cari kerja di Bali aja deh Ga, aku udah bosen sama Surabaya. Mungkin aku akan sekosan sama Icha. Oh iya Andre udah berjanji bahwa ia akan mengajakku liburan ke negaranya. Ntar kalo aku ke Australia kalian bisa maen ke tempatku oke!" Kata Tika. Ia memberikan nomer henfon Icha kepada Ega untuk menayakan kabarnya jika ia sulit dihubungi.

Tika naik ke kamar membereskan barang barangnya. Ia akan segera berengkat ke Lombok mungkin dilanjutkan ke pulau Komodo hingga Flores bersama teman teman Andre. Setelah ia selesai berpelesir ia berniat pulang ke Surabaya untuk pindahan ke Bali mencari rezeki di sini. Ia membiarkan saja urusan kampus yang keleleran tidak peduli ia dengan DO.

Tika memberikan uang hasil jerih payah Adit dan Ega saat itu yang dititipkan padanya. Tika menyerahkan urusan check out hotel pada Adit dan Ega. Tika berpelukan dengan Adit dan Ega lalu ia pergi bersama Andre.

Adit dan Ega merasa kehilangan saat Tika pergi. Mereka mulai tidak nafsu makan. Mereka tidak tahu lagi rencana apa yang akan mereka lakukan setelah ini. Akhirnya mereka putuskan untuk pulang.

Ega dan Adit membereskan barang-barang mereka. Tak ada perbincangan seru lagi di antara mereka. Hati mereka berkecamuk. Pertama, mereka merasa kehilangan Tika sahabatnya. Kedua, hati mereka berkecamuk antara cinta dan hina yang menjadi satu atas hubungan persahabatan Adit dan Ega. Mereka merasa hina saat melakukan persetubuhan tadi malam. Namun perasaan cinta tak dapat dihindari. Akhirnya mereka mengesampingkan cinta dan berjalan pada norma norma yang distrukturkan oleh masyarakat.

***

Setelah mereka berdua pulang, Adit dan Ega langsung memutus hubungan pacar mereka masing-masing yang ternyata merupakan cewek tukang selingkuh. Kabarnya setelah Putri dan Angel diputus oleh Ega dan Adit maka persahabatan Putri dan Angel kemudian hancur. Untuk sementara Adit dan Ega menyendiri dulu untuk menenangkan pikiran mereka karena stress setelah putus dengan pacarnya. Untuk sementara Adit dan Ega tidak berkunjung ke rumah sahabatnya.

***

Acara Prom Night dan perpisahan di SMA 03 Surabaya telah dimulai. Ega menanti Adit di pintu aula tempat pesta perpisahan SMA diselenggarakan secara meriah. Sudah 1 minggu ia tidak bertemu dengan Adit. Ia ingin sekali bertemu. Karena beberapa hari setelah liburan dengannya Ega selalu dibayang bayangi rasa rindu. Ia tak tahu apa yang sedang terjadi dengannya. Ia merasa sangat yakin bahwa Adit juga merasakan hal yang sama seperti ia rasakan. Rasa itu adalah rasa cinta. Ega merasakan jatuh cinta pada Adit. Ia tak ingin membohongi dirinya sendiri, maka dari itu di acara ini ia ingin mengungkapkan perasaan cintanya pada Adit dan melakukan persetubuhan kembali dikesempatan lain.

Band OSIS sudah berkumandang. Musik DJ tamu juga sudah memecahkan suasana. Namun batang hidung Adit tak kunjung muncul. Hingga acara perpisahan yang meriah serta mengharukan telah usai. Adit benar benar tidak datang malam itu. Ega harus ikhlas mengubur rasa cintanya dalam dalam.

***

3 bulan kemudian. Ega dan Adit bertemu kembali di salah satu mall di Surabaya. Pergi minum secangkir kopi di cafe lebih baik daripada membuat alasan untuk menghindarinya. Tampilan mereka kini berubah total, kini mereka semakin dewasa dan terpelajar. Mereka berdua duduk dengan canggung. Adit menanyakan Ega kuliah di mana. Ega menjawab kuliah di Yogyakarta mengambil jurusan Manajemen, orang tuanya yang memaksa kuliah di sana. Kemudian Ega ganti bertanya pada Adit kuliah dimana. Adit menjawab kuliah di Malaysia, University of Malaya ia mengambil jurusan Teknik Sipil, ia juga dipaksa oleh papanya. Kemudian mereka terdiam mati kata karena tak ada topik lagi yang akan dibicarakan.

Tiba-tiba Ega memberi tahukan informasi yang sangat sensitif.

" Kamu ingat Tika?" Tanya Ega pada Adit.

"Tentu saja." Reaksi Adit masih canggung sambil sibuk mengaduk kopinya.

"Ia sudah meninggal saat perjalanan pulang dari Lombok bersama Andre pacarnya. Mereka kecelakaan motor yang dikendarainya." Ega bercerita dengan nada rendah berintonasi ironis.

Adit sangat kaget sambil memandang mata Ega beberapa saat. Ketika Ega memandang matanya, Adit segera membuang pandangannya ke arah kopinya yang masih di aduk aduk. Ia berusaha menyembunyikan rasa syoknya.

"Icha yang memberi tahu ku. Ketika itu aku mau menagih uang tagihan kosan bulanan pada Tika namun ia sulit dihubungi untung saja aku ingat kalau diberi kontak Icha lalu aku menghubungi dia. Dan ternyata yang kuterima berita yang sangat mengejutkan. Kemudian mamaku menguruskan kematian Tika dan memberi tahu pada pihak kampus, akhirnya pihak kampus melacak informasi orang tuanya lalu barang barang Tika yang di kosan diambil oleh keluarganya di Banyuwangi." Cerita Ega dengan nada yang penuh ironis dan berbela sungkawa hingga membuat bulu kuduk berdiri.

Adit mendengarkan Ega sambil menunduk melihat kopinya yang terus diaduk tanpa diminum setetespun. Ia tak bisa bicara lagi. Ia syok setengah mati hingga sulit menelan ludahnya sendiri.

"Apakah ada pesan pesan dari Tika yang disampaikan Icha sebelum Tika meninggal?" Tanya Adit kemudian dengan suara sedikit bergetar.

"Tidak ada." Jawab Ega singkat.

***

Adit mohon pamit karena teman teman komunitas mahasiswa Jawa Timur yang kuliah di Malaysia akan ada pertemuan di cafe Excelco lantai 3. Ia memanggil pelayan untuk membayar semua tagihan namun Ega bersikeras yang membayar tagihannya. Ega masih menunggu di cafe tersebut karena akan akan ada janji dengan pacar barunya seorang mahasiswi muslimah berkerudung panjang kenalannya di kampus. Mereka janjian akan menonton film di bioskop bersama. Lalu Ega dan Adit berdiri, mereka berjabat tangan kemudian Adit pergi duluan. Hingga saat itu, mereka tidak pernah bertemu lagi dan berpisah untuk selamanya...



TAMAT


























Baca "Kisah Remaja Biseks" Dari Awal: Cara Ngentot Sepasang Sahabat SMA (Kisah Remaja Biseks) #1


Baca Juga "Cerita Johan: Gay Kampung Di Pesantren" sebuah kisah yang menceritakan kehidupan gay di Pesantren: Keperawananku Direnggut Lik Bambang (Cerita Johan) #1


Baca Juga "Kisah Gay Indonesia Era 80an" sebuah kisah yang menceritakan kehidupan kaum gay di desa terpencil yang masyarakatnya agamis berlatar tahun 1980-an: Nelayan Kampung Terjerumus Dalam Dunia Gay (Kisah Gay Indonesia Era 80an) #1

Kamis, 23 Februari 2017

Om Om Macho Dientot Brondong Straight (Kisah Remaja Biseks) #6

Pagi itu Adit dan Ega sudah terbangun. Namun Tika belum pulang padahal waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Seharusnya mereka bersenang-senang hari ini berenang di pantai sepuasnya karena Adit dan Ega sudah mampu mendapatkan uang 800 ribu, belum lagi duit dari jualan memek Tika, pasti mereka bisa jalan-jalan keliling Bali sampai puas.

Adit tak sabar menunggu Tika pulang ia ingin mentraktirnya sarapan walaupun dengan uang terbatas yang ia peroleh, ia ingin mentaktir Tika dan Ega yang telah berbaik hati menemaninya dalam senang dan susah. Ia pikir Tika dan Ega adalah sahabat yang sejati yang bisa diajak gembel bersama tanpa saling meninggikan ego masing-masing walaupun diantara Ega dan Adit ternyata saling menghianati urusan cinta namun dalam hal urusan hidup mereka saling dapat memberi dan menerima dengan baik. Adit sangat beruntung mempunyai sahabat seperti Ega dan Tika.

Adit melihat Ega yang sedang merokok bahagia di ranjang Tika. Kemudian mereka saling ngobrol berbagi cerita.



"Gimana Ga enak gak diemut om-om?" Tanya Adit meledek.

"Sialan, kamu sendiri enak gak dicipok om-om?" Tanya Ega balik.

"Gak usah munafik deh kamu pret! Kayaknya kamu sangat menikmati gitu dioral om-om bule tadi malem. Kamu mau keluar kan?"

"Tapi mendingan aku deh Dit, aku aja ngelihat kamu ngeri dicipok om-om mu yang beringas itu. Mendingan aku masih merasakan enak bisa sampek ngaceng."

"Nah tu kan emang bener kayaknya kamu menikmati banget deh Ga, jangan-jangan kamu suka cowok ya!"

"Bangsat! Sialan!" Ega melempar guling ke arah Adit karena telah diledek oleh Adit. "Eh tapi bener lo Dit, lumayan lo cuma modal kontol aja kita udah dapet banyak duit, iya nggak? Bahkan om-om yang tadi malem mau menawari kita untuk tidur semalam bersamanya." Tambahnya.

"Ya kenapa enggak kamu ambil aja tawarannya?" Tanya Adit sambil menahan ketawa setelah mendengar pengakuan jujur dari Ega yang dianggapnya konyol.

"Iya ya kenapa ya?! Padahalkan cuma menemani om-om tidur aja kan? Tapi ngomong-ngomong masak cuma tidur aja pasti diapa-apain deh. Emangnya orang gay gitu apa juga ngentot ya Dit? Terus cara ngentot mereka apa dimasukkan ke lubang pantat ya? Iuh apa gak sakit ya? Aku aja waktu sembelit perihnya minta ampun, apalagi dimasukin kontol. Idih gak kebayang deh. Tapi kalo aku yang ngentot pantatnya gak papa juga sih. Lumayan loh Dit ngentot pantat semalam dapet sejuta."

Adit dan Ega membayangkan geli sambil tertawa terpingkal-pingkal. Adit kembali terbayang saat ngentot dengan Putri pacar Ega waktu itu. Ia melakukan anal seks untuk pertama dan terakhir kalinya. Memang baginya ngentot pantat juga tak kalah nikmat sama seperti ngentot memek, malah lebih nikmat ngentot pantat soalnya lebih rapet dan singset agak keset nggak kayak memek yang terlalu becek. Tapi-tiba tiba terbesit bayangan ia ngentot om-om yang macho. Adit bergidik merinding membayangkan hal tersebut.

Tak lama kemudian Tika pulang naik taksi dan tampak sudah mandi dilihat dari rambutnya yang basah.

"Halo guys gimana tadi malam kalian dapat berapa?" Tanya Tika dengan semangat.

"Kami dapat 800 an, 600 dari aku, 200 dari Adit. Kamu sendiri dapat berapa Tik?" Tanya Ega kemudian.

"Yah lumayan lah dari aku 800 juga jadi uang kita jika ditotal terkumpul 1,6 juta... lumayan bro. Jadi habis ini kita makan sepuasnya... yuhuu...  jadi mumpung masih pagi ayo kita cabut berenang di pantai lagi broo..." semangat Tika menularkan energi positif ke Ega dan Adit yang juga ikut bersemangat.

***

Hari itu merupakan hari yang bahagia bagi Adit, Ega, dan Tika karena bisa makan siang sepuasnya all you can eat di restoran pinggir jalan raya Seminyak yang agak mahal dan mewah. Mereka hanya mengeluarkan kocek 240 ribu sudah bisa makan enak sepuasnya sampe kenyang untuk tiga orang di restoran mewah tersebut. Kini mereka makan enak membabi buta dengan bebas karena uang mereka masih banyak. Tak ada yang dikawatirkan lagi.



Usai makan mereka menuju ke pantai Dreamland sebuah pantai kecil, berpasir putih, berombak tenang, dan berwarna hijau tosca. Mereka seperti duyung begitu ada pantai rasanya langsung pengen nyebur menyatu dengan alam. Ega dan Adit balapan lari nyebur ke pantai setelah melepas kaos mereka. Tak mau ketinggalan, Tika juga ikut berlari setelah melepas tangtop serta hotpants-nya menyusul Adit dan Ega. Mereka bertiga tertawa gembira sambil berendam di pantai yang hangat. Momen seperti ini yang mereka-idam idamkan. Merasakan suatu kebebasan hingga terlepas dari segala beban.

Setelah mereka puas bersenang-senang kini mereka melanjutkan perjalanan ke Uluwatu. Mereka langsung cabut tanpa berbilas tanpa ganti baju. Adit dan Ega hanya mengenakan celana Billabong yang sedikit mamel karena usai dipakai berenang. Sedangkan Tika hanya memakai bikininya yang ditutupi kain sarong khas Bali bermotif sunset yang dililitkan dipinggulnya. Mereka tanpa punya rasa malu langsung bergegas pindah lokasi menuju pantai Uluwatu. Dalam perjalanan yang sedikit curam mereka tetap ramai. Di dalam mobil mereka bernyanyi kencang-kencang lagu Bon Jovi Its My Life. Hingga akhirnya tanpa disadari akhirnya sampai juga mereka di pantai Uluwatu. Pantai dengan sensasi tebing yang curam membuat mereka malas untuk mandi lagi karena terlalu berbahaya. Akhirnya mereka menghabiskan waktu untuk makan siang di warung pinggir pantai. Mereka memesan 3 batok es kelapa muda, seafood, dan beberapa botol bir besar.




Matahari mulai condong ke barat, mereka kembali namun mampir di pura Pecatu untuk melihat sendra tari kecak dengan latar belakang sunset Bali yang cantik. Mereka benar-benar terpukau dengan keagungan pertunjukan tari kecak yang spektakuler. Pertunjukan berakhir ketika mega jingga sudah tiada menghiasi langit dan berganti petang bertabur bintang. Semua penonton bertepuk tangan lalu berbondong-bondong pulang. Tidak terkecuali Adit,Ega dan Tika. Mereka pulang dengan membawa kenangan kebersamaan yang indah yang tak akan dilupakan seumur hidupnya.

Malam itu Adit, Ega dan Tika melanjutkan kembali wisata malam mereka. Tika menantang lagi akan mengajak Adit dan Ega untuk kembali mencari kebebasan dengan mencari ceperan dengan cara yang nakal. Tika menantang Ega dan Adit untuk pergi ke clubbing lagi di Bali Joe. Awalnya Adit tidak mau namun akhirnya terhasut oleh Ega yang masih ragu-ragu. Ega lebih memikirkan hasil yang didapat. Baginya hanya memberikan kontol saja sudah dapat satu juta, sebuah profesi yang cukup menggiurkan baginya, apalagi sifatnya lebih ke senang-senang tanpa harus banting tulang memeras keringat. Tika mengkompor-kompori mereka karena dengan melacur beberapa malam saja, jika hasilnya digabung mungkin mereka bertiga sudah bisa lanjut berjalan-jalan ke Lombok. Adit dan Ega semakin terhanyut oleh hasutan Tika akhirnya mereka menyetujui gagasan Tika.



Malam itu akhirnya Adit, Ega dan Tika masuk Bali Joe lagi untuk kedua kalinya. Tika yang sudah berpengalaman sama seperti Icha memberi tahu ciri-ciri gadun yang kaya kepada Adit dan Ega. Tapi Adit dan Ega tidak paham penjelasan Tika, mereka tidak bisa menangkap sinyal untuk menebak mana gadun yang kere dan mana gadun yang kaya. Mereka berdua bingung hingga mati gaya berdiri kikuk di antara table-table bar. Sementara Tika sudah bergerilya mencari target pemerasan.

Queer memakai kostum Lady Gaga, Katy Perry, dan Rihanna sudah tampil di atas panggung dengan memancarkan aura divanya yang penuh percaya diri. Penonton semarak dan mulai banyak yang berdatangan. Tiba-tiba ada yang meremas bokong Adit dan Ega dari belakang. Ternyata gadun lokal gempal yang kemaren memberi tantangan pada Adit untuk mencipok bibirnya. Gadun tersebut ramah menyapa Adit dan Ega. Ega memberi senyuman namun Adit sedikit ketakutan. Gadun tersebut hanya datang sendirian hanya dengan Kucing gay manja dan kemayu peliharaannya. Gadun tersebut mengajak Adit dan Ega bergabung untuk minum sepuasnya. Adit yang masih takut kemudian diseret oleh Ega yang tergiur tawaran minum gratis sepuasnya bersama dengan Gadun tersebut. Gadun tersebut open table dengan memesan minuman hingga 1 juta, Ega tercengang begitu banyak minuman berkelas dihadapannya. Ega bersemangat menuangkan minuman ke gelas-gelas yang masih kosong. Saking bersemangatnya Ega mengajak bersulang duluan. Semua bersulang lalu meneguk Smirnoff dalam satu tegukan. Gadun tersebut malah menyukai sikap Ega yang mulai akrab dengannya.

Mereka semua mulai nge-fly. Gogo boys keluar dan beraksi menari stiptis. Gadun tersebut bercumbu dengan Kucingnya, berciuman tanpa permisi di table mereka. Adit dan Ega sibuk minum teguk demi teguk dan menghiraukan Gadun dan Kucing disampingnya yang asik berciuman. Tika datang menghampiri Adit dan Ega, dia minta ijin mau menginap di hotel Andre bule Australia yang pernah dikenalkan oleh Icha di Sky Garden waktu hari pertama di Bali. Adit dan Ega mempersilahkan Tika pergi dan mengingatkan agar besok pagi agar cepat pulang ke kosan.

Adit dan Aga teler berat mereka sampai tidak bisa mengangkat kepalanya sendiri. Si Gadun membiarkan kedua brondong itu tidur di table. Ia mengajak Kucingnya untuk berajojing di tepi stage sambil nyawer gogo boys seraya meraba-raba lekuk tubuh penari telanjang tersebut. Si gadun menjepit uang 50ribu di sela jarinya lalu tangannya meraba-raba perut, lengan, dada, serta kontol gogo boys tersebut sebelum menyisipkan uangnya di celana dalam gogo boys tersebut. Mereka kembali menari-nari dengan gerakan erotis. Musik DJ terus semarak hingga malam itu suasana di Bali Joe pecah.

Gadun tersebut membopong Ega dan Adit yang sudah teler berat untuk pulang. Mereka sudah tidak sadar dan tidak bisa dibangunkan akhirnya dengan terpaksa ia membawa ke hotelnya di hotel Pullman Kuta. Mereka dinaikkan ke mobilnya kemudian Gadun tersebut membawanya menuju hotel Pullman tempat ia menginap. Setiba di hotel, Gadun tersebut menidurkan Adit dan Ega di ranjang tipe king yang luas.

Malam itu si Gadun dan kucingnya ngentot di kamar tanpa disadari oleh Adit dan Ega. Adit dan Ega masih pulas tertidur walaupun springbed yang ditidurinya bergoyang-goyang dan berderit-derit karena aktivitas ngentot yang dilakukan Gadun dan Kucingnya sang pemilik room hotel. Suara desahan mereka terdengar lantang tidak ditahan-tahan lagi. Mereka tidak khawatir jika Ega dan Adit terbangun karena kegaduhan aktivitas ngentot yang mereka lakukan.

Setelah ronde pertama selesai mereka malah menjahili Adit dan Ega yang tidur pulas dengan cara menelanjangi mereka hingga bugil. Si Gadun meraba-raba seluruh tubuh Ega, sedangkan si Kucing sibuk ngemut kontol Adit yang masih tidur. Mereka bergantian menjahili Ega dan Adit yang sudah terbawa ke dunia mimpi. Malam semakin larut, Gadun dan Kucingnya sudah putus asa mengerjai Adit dan Ega yang tidak ada respon sama sekali. Mereka tetap terlelap saking telernya. Akhirnya Gadun dan Kucingnya tidur dan membiarkan Adit dan Ega telanjang. Kini ada 4 laki-laki telanjang tidur bareng satu kasur di hotel.

***

Waktu menunjukkan pukul 9 pagi. Adit membuka matanya secara perlahan. Ia masih berusaha menyatukan rohnya yang melayang entah ke mana. Ia masih bingung ia berada di mana dan dengan siapa saja. Ia melihat ke kiri ternyata ada lelaki kira-kira seumuran dengannya namun tidak ia kenali. Adit menengok jauh di ujung ranjang ternyata ada Ega juga yang masih tidur pulas. Seperti biasa saat pagi menjelang setelah bangun tidur kontol Adit selalu ngaceng. Kemudian ia menggaruk-garuk kontolnya yang ada dibalik selimut. Baru ia sadari ternyata ia telanjang. Adit langsung sadar dan kaget setengah mati. Ia langsung bangkit lalu membangunkan Ega dengan panik. Namun si Gadun terbangun kaget karena teriakan panik Adit. Adit yang beberapa saat berdiri mematung seraya bugil tiba-tiba kepalanya langsung pusing, perutnya mual akibat kebanyakan minum tadi malam. Ia lari ke toilet yang pintunya terbuka lalu muntah di kloset. Si Gadun yang masih ngantuk membiarkan Adit muntah-muntah di kloset. Si Gadun malah memeluk Ega yang masih tertidur seraya mengelus-elus kontol Ega. Ega sedikit bereaksi oleh rangsangan Gadun yang malas itu. Kontol Ega berkedut-kedut hingga menegang dan mulai panas. Melihat reaksi tersebut si Gadun malah tak jadi mengantuk, kontolnya malah ikutan ngaceng setelah melihat reaksi brondong straight di pelukannya tersebut. Si Gadun malah masuk ke dalam bed cover lebar lalu mengulum kontol Ega di balik bed cover. Ega semakin terangsang hingga mengigau sedang bermimpi dengan pacarnya.

"Ahh masukkan memekmu lebih dalam sayang..." Ega mengigau lirih sambil mendesah lalu kembali mendengkur lagi.

Tampaknya Ega sedang mimpi basah dengan pacarnya. Si Gadun malah mempercepat gerakan kulumannya maju mundur. Ia mengkocok kontol Ega. Tidak lama kemudian Adit kembali lalu membangunkan Ega dengan panik sambil mengoyah-goyahkan tubuh Ega agar cepat bangun.

"Ga... Ega... bangun Ga..." kata Adit membangunkan Ega dengan panik.

Ega membuka matanya, ia tidak sadar apa yang terjadi. Lalu ia merasa ada yang aneh di kontolnya kemudian ia membuka selimut tebal dan ternyata ada om-om yang tadi malam sedang mengoral kontolnya di balik selimut. Betapa kagetnya mereka berdua. Dengan refleks Ega mendorong kepala gadun tersebut agar mulutnya menjauh dari kontolnya.



"Apa yang kamu lakukan om!" Bentak Ega yang langsung duduk menjauh dari gadun tersebut. Teriakan Ega membangunkan kucing yang tertidur pulas. Suasana di hotel semakin tegang. Adit dan Ega semakin takut dan membayangkan sebentar lagi dirinya akan diperkosa oleh gay bugil tersebut.

Si Gadun membuka lemari lalu membuka loker di dalam lemari. Ia mengambil uang di sana dua gebok uang total 2 juta. Lalu dilemparkan dangan santai ke arah Adit dan Ega yang ketakutan di pinggir spring bed sambil menutupi kontolnya dengan kedua telapak tangannya.

"Ayo itu ambil semua 2 juta kalau kalian mau ngentotin aku." Tantang si Gadun santai.

Adit dan Ega melirik dua gebok uang tersebut. Mereka masih terdiam ketakutan.

"Gak usah takut. Aku belum ngapa-ngapain kalian kok, tadi malem cuma raba-raba dan barusan cuma ngemut sebentar. Ceritanya aku yang bawa kalian ke sini. Tadi malem kalian teler berat kebanyakan minum. Kalian sudah tidak bisa aku bangunkan, yasudah terpaksa aku membawamu ke sini tidur di hotelku, soalnya aku tidak tahu di mana hotel kalian. Oh iya tadi malem tubuh kalian panas penuh keringat. Aku takut kalau kalian kenapa-kenapa akhirnya aku telanjangi saja kalian." Modus si Gadun menenangkan kedua berondong straight di hadapannya.

Ega dan Adit melirik dua gebok uang yang berserakan tersebut lalu kembali terdiam.

"Gimana? Itu tawaranku terakhir loh. Kalo kalian gak mau, ya sudah silakan pulang sendiri kalau kalian memang mau pulang. Nggak sulit kok, kayak orang ngentot seperti biasa, seperti kalian ngentot memek pacar kalian. Ngomong-ngomong kalian sudah pernah ngentot pacar kalian belum? Masak tampang-tampang playboy belum pernah ngentot?! cuma kalo biasanya orang ngentot dimasukin ke memek, namun kali ini dimasukin ke pantat. Rasanya sama-sama enak kok malah lebih enak ngentot pantat dibandingkan ngentot memek. Mau dicoba? Kalo mau coba silahkan ambil uangnya." Rayu si gadun.

Ega menoleh ke arah Adit seraya menyikut lengan Adit untuk meminta pendapat. Adit mengangkat bahunya memberi tanda terserah, ia menyerahkan semua keputusan pada Ega. Akhirnya dengan sedikit ragu Ega menerima tantangan si Gadun. Si Gadun dan Kucingnya tersenyum sumringah lalu keduanya mendekat ke arah Adit dan Ega.

***



Si Gadun tersebut merangkul Ega sambil mencipoki mulut lalu meraba-raba kontol dan pentil Ega yang mematung. Si Kucing tak ingin mengacaukan hati Adit yang sudah luluh. Ia tak memberikan ciuman bibir karena pastinya Adit langsung menolaknya dan sulit membangun moodnya lagi. Si kucing langsung mengulum kontol serta meraba-raba pentil Adit. Gadun dan Kucing bergantian menjamah Adit dan Ega untuk melakukan gerakan foreplay untuk memanaskan hasrat Adit dan Ega. Kini kedua brondong straight tersebut mulai berreaksi. Mereka mulai memejamkan mata dan mendongak ke atas sambil mengelus-elus kepala siapapun yang melakukan blowjob pada kontol mereka. Adit dan Ega berusaha untuk menikmati rangsangan dari Gadun dan Kucing tersebut.

Si Gadun mengambil kondom dan pelumas di lemarinya lalu Gadun dan Kucing mulai mengarahkan Adit dan Ega untuk mulai melakukan gerakan ngentot. Gadun dan Kucing nungging tepi ranjang yang dibelakangnya sudah ada rudal Ega dan Adit yang perkasa yang siap menembus silit Gadun dan Kucing tersebut. Adit dan Ega mengikuti arahan Gadun dan Ega tersebut mereka menacapkan kontol mereka yang sudah terpasang kondom dan dilumuri pelumas durex lalu membimbing kontol mereka untuk ditancapkan ke silit Gadun dan Kucing tersebut dengan hati-hati. Akhirnya kontol Adit dan Ega sudah berhasil ditenggelamkan. Mereka langsung menggenjot memaju mundurkan secara perlahan agar tidak terlepas keluar karena lubang silit sangat sempit. Mereka berempat mendesah menikmati permainan. Sementara Ega dan Adit sibuk menggenjot pantat, si Gadun dan Kucing kemudian berciuman sambil menikmati genjotan kontol dari berondong straight yang menjamah silit mereka.



Gadun dan Kucing membimbing Ega dan Adit agar tidur terlentang lalu si Gadun menduduki kontol Adit dan si Kucing menduduki kontol Ega. Gadun dan Kucing bergantian merasakan kontol berondong straight tersebut. Kini posisi mereka menduduki kontol Adit dan Ega yang tidur terlentang. Goyangan pinggul Gadun membuat kontol Adit semakin terangsang. Pantat si Kucing naik turun mengendalikan penuh permainan hingga membuat kontol Ega semakin berdesir. Kini Adit dan Ega mulai hanyut dalam permainan. Mereka tak ragu lagi untuk berciuman. Si Gadun memberi ciumannya ke mulut Adit dan ia membalasnya. Begitupula ciuman Kucing dan Ega yang mulai panas mengikuti siklus permainan.



"Akhh... aku... mau keluar om..." Keluh Adit sambil menahan pejuhnya.

"Oke tahan dulu sebentar..." cegah si Gadun. Ia malah melepas pantatnya
dari kontol Adit lalu mengocok kontolnya sediri sekuat tenaga yang diarahkan ke perut Adit dan akhirnya si Gadun keluar duluan.

Akhh.... croooott.... crooottt.... crooott... crrooot... crroooott....

Si Gadun memuntahkan lahar pejuhnya di perut Adit. Kemudian dengan segera Gadun tersebut berpindah posisi untuk membantu mengocok kontol Adit. Ia melepaskan kondom Adit lalu melahap kontol Adit dan membiarkan rongga mulutnya dibasahi pejuh Adit. Tujuh kecrotan pejuh ia terima. Croooot.... croooot... croooot.... croooot.... croooot... croooottt... croooot... Adit mengejang mengeluh sambil menembaki rongga mulut om-om gay tersebut dengan pejuhnya.

Tak ingin kecolongan si Kucing mengocok sendiri kontolnya agar ia keluar duluan. Ia mengocok sambil tetap menaik turunkan pantatnya memanjakan kontol Ega. Si kucing mengeluh manja lalu memuntahkan pejuhnya di dekat pusar Ega. Croooot... croooott... crooot.... crooot.... crooot... si Kucing langsung lunglai merobohkan tubuhnya ke depan lalu membiarkan lehernya diciumi Ega.

"Nanti kalau kamu mau keluar keluarin di dalam aja ya jangan lupa kondomnya dilepas dulu." Bisik si Kucing di telinga Ega.

Ega tetap mendesah sambil berkonsentrasi menggenjot pantat Kucing agar kontolnya tidak terlepas. Genjotan Ega semakin cepat, semakin cepat. Tubuh Ega mengejang. Lalu ia mengeluarkan kontolnya dari pantat si Kucing lalu mengocoknya. Crooot.... croooott... crroooottt.... croooott... crooott.... crrooottt... crrroooottt.... crooott... kecrotan pertama dan kedua meleset mengenai bibir anus si Kucing, namun kecrotan selanjutnya sudah berhasil ditanam di dalam pantat si Kucing. Ega dan Kucing merasa lega. Kini mereka tak ragu lagi berciuman.

Mereka berempat kemudian mandi bersama. Gadun dan Kucing dengan ikhlas menggosok-gosok tubuh Adit dan Ega dengan sabun. Sedangkan Adit dan Ega hanya berdiri di bawah shower membiarkan tubuhnya disabuni Gadun dan Kucing yang semangat menawarkan jasanya. Adit dan Ega seperti dimandikan pembantunya atau mamanya ketika mereka masih kecil.

***

Adit dan Ega pulang dengan membawa uang 2 juta cash. Ia meminta resepsionis hotel agar menelfonkan satu armada taksi. Mereka menuju Bali Joe klub untuk mengambil mobilnya dan berharap tidak ada kendala karena mobilnya menginap semalaman. Mereka berhasil mengambil mobilnya kemudian pulang ke kosan.


Sesampainya di kosan Mereka sudah disambut Tika dan menanyakan berapa banyak uang yang berhasil mereka peroleh semalaman. Ega menyerahkan dua gebok uang sejumlah dua juta kepada Tika. Tika heboh  karena juga memamerkan uang 800 ribu yang ia dapat dari Andre bule Australia pelanggan Tika. Tika mengapresiasi kinerja Adit dan Ega yang bisa mendapatkan duit lebih banyak darinya. Tika menanyakan Adit dan Ega bagai mana ceritanya kok bisa dapat 2 juta semalam. Adit dan Ega terpaksa berbohong, ia mengaku hanya menemani om-om minum saja. Tapi Tika sudah tau gelagatnya kalau mereka berbohong padanya. Mana mungkin hanya menemani om-om minum sampai pulang pagi. Tika tidak meneruskan lagi. Lagi pula Tika tidak masalah rekannya mendapatkan uang dengan alasan apapun. Kemudian Tika menanyakan pada Adit dan Ega mau pergi kemana lagi setelah ini.


Cerita Selanjutnya Baca: Momen Yang Tidak Akan Dilupakan Oleh Adit Dan Ega Selamanya (Kisah Remaja Biseks) #7



Baca "Kisah Remaja Biseks" Dari Awal: Cara Ngentot Sepasang Sahabat SMA (Kisah Remaja Biseks) #1